Desa Kemuning, terletak di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, adalah destinasi wisata yang telah lama menarik perhatian traveler dengan keindahan kebun teh dan atraksi alamnya. Namun, di balik pemandangan alam yang memikat, Desa Kemuning memiliki data kependudukan yang kaya akan potensi untuk mendukung wisata berbasis masyarakat.
Sebagai desa wisata, memahami profil kependudukan Desa Kemuning adalah langkah penting untuk merancang program pariwisata yang lebih inklusif, memberdayakan penduduk lokal, dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Gambaran Umum Penduduk Desa Kemuning
Desa Kemuning memiliki populasi sekitar 6.366 jiwa, yang tersebar dalam beberapa kelompok usia produktif. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor agraris, seperti perkebunan teh. Selain menjadi ikon desa, kebun teh juga memberikan lapangan kerja yang signifikan bagi penduduk setempat.
Komposisi Penduduk dan Hubungannya dengan Wisata
Berdasarkan data, Desa Kemuning memiliki jumlah penduduk laki-laki 3.149 orang dan perempuan 3.217 orang. Keseimbangan ini menciptakan peluang besar untuk melibatkan kedua kelompok dalam berbagai aktivitas wisata, seperti operasional Jeep Adventure, pemandu wisata kebun teh, atau pelaku UMKM untuk mendukung pariwisata.

Infografis data kependudukan Desa Kemuning yang menunjukkan potensi pengembangan wisata berbasis masyarakat.
Pendidikan Penduduk: Kunci Wisata Berbasis Masyarakat
Salah satu poin penting dari data kependudukan adalah jenjang pendidikan penduduk. Sebagian besar penduduk Desa Kemuning memiliki jenjang pendidikan setara SMP (21,7%) dan SMA (22%), sementara hanya 1,38% yang lulusan perguruan tinggi. Meskipun angka pendidikan tinggi masih rendah, ini menciptakan peluang besar untuk pelatihan dan pengembangan keterampilan, seperti:
Pelatihan menjadi pemandu wisata.
Pemberdayaan perempuan dalam pengelolaan UMKM.
Peningkatan kapasitas digital untuk pemasaran pariwisata.
Dengan pendekatan ini, Desa Kemuning dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung wisata secara langsung.
Mata Pencaharian: Wisata dan Ekonomi Lokal
Data menunjukkan bahwa 34,7% penduduk Desa Kemuning belum bekerja, sementara sektor agraris seperti perkebunan menyerap sebagian besar tenaga kerja. Angka ini menunjukkan bahwa pengembangan sektor pariwisata, seperti Jeep Adventure Kemuning, restoran lokal, dan homestay, dapat menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja baru. Dengan melibatkan penduduk setempat, wisata berbasis masyarakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.
Potensi Agama dan Kearifan Lokal dalam Wisata
Mayoritas penduduk Desa Kemuning memeluk agama Islam (89,95%), diikuti oleh agama Hindu, Kristen, Katolik, dan Buddha. Keragaman agama ini menciptakan peluang untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada wisatawan. Misalnya, wisatawan dapat diajak mengunjungi masjid bersejarah atau mengikuti upacara tradisional yang selaras dengan kearifan lokal.
Kesimpulan
Data kependudukan Desa Kemuning menunjukkan bahwa desa ini memiliki potensi besar untuk mendukung wisata berbasis masyarakat. Dengan populasi yang produktif, mata pencaharian agraris, dan pendidikan yang dapat ditingkatkan, Desa Kemuning mampu menciptakan pengalaman wisata yang tidak hanya berfokus pada keindahan alam, tetapi juga memberdayakan penduduk lokal.
Desa Kemuning bukan hanya destinasi untuk menikmati pemandangan, tetapi juga tempat di mana wisatawan dapat belajar tentang kehidupan masyarakat desa yang otentik dan terhubung langsung dengan lingkungan lokal. Jika Anda berkunjung, jangan lewatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan penduduk setempat yang ramah dan siap berbagi cerita.